Minggu, 20 Juli 2014

Car Free Day Sebagai Media Baru



Sudah enam tahun Pemda DKI Jakarta menerapkan car free day di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Awalnya dua kali sebulan. Kemudian menjadi seminggu sekali.

Setiap hari Minggu pukul 06.00 – 10.00, lebih dari 50 ribu orang beraktivitas di sepanjang Jalan Sudirman. Bundaran Hotel Indonesia menjadi pusat kegiatan mereka selama car free day.

Ukuran keberhasilan dalam berkomunikasi adalah sampainya pesan kepada audience yang tepat. Karena jumlah pengunjungnya ‘’bejibun’’, car free day bisa menjadi media baru untuk mengomunikasikan bisnis Anda.

Coba kita amati lebih detail, siapakah pengunjung car free day selama ini.  Karena tidak tersedia database profil pengunjung, pengamatan bisa dilakukan dengan melihat prilaku mereka di lokasi car free day.

Sebagian besar pengunjung car free day melakukan aktivitas olah raga. Dari jalan santai, lari, senam pagi, sepak bola, bersepeda santai sampai bermain bulu tangkis.

Penggemar sepeda sepertinya cukup dominan. Mereka berasal dari dari sekitar 90 klub. Nama klubnya lucu-lucu. Yang saya ingat salah satunya adalah ‘’Migoreng’’. Kependekan dari ‘’Minggu Goes Bareng’’.

Selain berolahraga, pengunjung car free day ternyata juga doyan berbelanja. Apalagi mereka datang bersama keluarga. Tak heran kalau sepanjang arena car free day penuh dengan pedagang kaki lima.

Berbagai barang bisa ditemukan di sini. Dari makanan rakyat sampai baju distro yang eksklusif. Beberapa perusahaan besar juga memanfaatkan car free day untuk memasarkan produknya, mulai air minum dalam kemasan hingga asuransi jiwa.

Haji Reza Irawan adalah salah seorang pegiat car free day di Jalan Sudirman. Pria Betawi yang akrab dengan panggilan Haji itu sudah enam tahun aktif dalam pengelolaan car free day.

Ketika car free day mulai diperkenalkan Pemda DKI Jakarta tahun 2008, saya masih bekerja di Stasiun JakTV. Haji yang bertugas di departemen off air menjadi wakil JakTV dalam produksi program televisi bertema ‘’Jakarta Bersepeda’’. Program komunitas itu selalu mengambil setting kegiatan klub bersepeda saat car free day.

Berawal dari urusan pekerjaan kahirnya menjadi keterusan. Haji bahkan sampai membuat website yang berisi berbagai informasi praktis dan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui rencana kegiatan car free day.


Bila profil pengunjungnya cocok dengan pasar Anda, car free day bisa menjadi media komunikasi yang perlu direncanakan. Sayang kan, kalau lebih dari 50 ribu orang yang datang tidak digarap sebagai pasar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar