Selasa, 22 Juli 2014

Strategi Media Lembaga Zakat Selama Ramadan


Sejak menjelang Ramadan banyak lembaga zakat, infak dan sedekah melakukan program komunikasi secara intensif. Intensitas pemanfaatan media tampak secara nyata di media lini atas dan lini bawah, media konvensional maupun digital.

Mengapa banyak organisasi sosial yang menggeber program penghimpunan pada setiap bulan Ramadan? Mengapa tidak pada bulan-bulan lainnya? Rupanya, fenomena itu erat kaitannya dengan prilaku bersedekah masyarakat Indonesia.

Sepertinya lucu, tapi begitulah faktanya.  Masyarakat Indonesia lebih senang menunaikan zakat, infak dan sedekah pada bulan Ramadan.  Seorang sahabat saya yang menjadi eksekutif di sebuah lembaga zakat, infak dan sedekah mengatakan, perolehan donasi selama bulan Ramadan relatif sama dengan total donasi 11 bulan lainnya.

Dalam berkomunikasi, berbagai media digunakan secara maksimal untuk memperkenalkan program-program andalan.  Media cetak, radio, televisi dan media online digunakan secara penuh untuk memediakan berbagai event program masing-masing.

Karena semua bersaing pada waktu yang sama, tantangan masing-masing lembaga adalah menemukan strategi mengemas program lebih kreatif sehingga pesannya lebih mengena. Apalagi basis programnya sama: menghimpun zakat, infak, sedekah dan wakaf.

Salah satu lembaga yang cukup kreatif dalam mengemas program komunikasi zakat, infak dan sedekah adalah Lazismu. Berbagai informasi tentang Lazismu bisa dilihat di sini: http://lazismu.org



Kartu Nama Tidak Sesederhana Bentuknya


 ‘’Jangan pernah lupa bawa kartu nama.’’ Petuah bisnis itu sangat terkenal. Konon berasal dari budaya bisnis masyarakat Jepang.

Terlepas dari benar dan tidaknya, kartu nama terbukti sangat penting. Memang kecil barangnya, tetapi besar gunanya.

Sebagai ‘’kartu identitas bisnis’’, produksi kartu nama harus dipersiapkan dengan cermat. Berikut adalah tips bagi yang ingin membuat kartu nama.

Tips 1: Perhatikan Target Pembaca

Karena digunakan untuk berkomunikasi secara formal, perhatikan target pembaca yang menjadi sasaran distribusi kartu. Mereka umumnya kolega-kolega yang berada dalam lingkungan industri yang berkaitan dengan profesi pemilik kartu nama dan perusahaan tempatnya bekerja. 

Karena itu, kartu nama harus memberikan informasi yang dikenal dan dimengerti pembacanya. Jangan membuat kartu nama yang ‘’aneh-aneh’’ karena akan membingungkan atau menimbulkan pertanyaan para pembacanya.

Tips 2: Bahasa Pengantar

Gunakan bahasa pengantar yang dimengerti target audience. Bila target pembacanya lintas negara, gunakan dua bahasa pengantar pada masing-masing sisi kartu. Satu sisi menggunakan bahasa Indonesia. Sisi sebaliknya bisa menggunakan bahasa Inggris. Boleh juga menggunakan bahasa Mandarin dan Inggris, Jepang dan Inggris, Arab dan Inggris atau Korea dan Inggris.

Tips 3: Warna Dasar Kartu

Pilih warna yang mencerminkan identitas dan spirit perusahaan. Pilih warna-warna yang melambangkan kecemerlangan dan tidak menyulitkan membaca informasi yang ditampilkan pada kartu.

Pada masa lalu, kartu nama diproduksi dengan warna-warna tunggal karena teknik produksinya menggunakan sablon. Tetapi pada masa kini, warna-warna bisa menggunakan gabungan atau campuran berbagai warna karena diproduksi dengan digital printer.

Tips 4: Mudah Diingat dan Dikenali

Bayangkan kartu nama Anda bertumpuk dengan puluhan atau ratusan kartu nama. Pastikan kartu nama Anda mudah diingat dan dikenali pembaca. Maka, buatlah dengan konsep desain yang unik atau berbeda. Tapi ingat, jangan ‘’aneh-aneh’’.

Tips 5: Sajian Informasi

Apa pun konsep desainnya, kartu nama harus bisa memberi berbagai informasi kepada pembacanya. Jenis informasinya meliputi informasi bisnis dan informasi personal.

Jenis informasi bisnis
- Logo perusahaan
- Nama perusahaan
- Bidang bisnis perusahaan
- Alamat perusahaan
- Nomor telepon perusahaan
- Faksimili perusahaan
- Telex perusahaan
- Kotak Pos perusahaan
- Alamat website perusahaan
- Email perusahaan.

Jenis informasi pribadi
- Nama pemilik kartu
- Jabatan pemilik kartu di perusahaan
- Nomor telepon perusahaan untuk pemilik kartu
- Email perusahaan untuk pemilik kartu

Perkembangan teknologi informasi rupanya juga memberi pengaruh pada konsep kartu nama modern. Saat ini, sudah banyak kartu nama yang mencantumkan aplikasi QR Code. Apabila pembaca mmelakukan scanning dengan smartphone atau tablet, maka QR Code akan mengarahkan perangkat tersebut untuk masuk ke website perusahaan. Kartu nama ''pintar'' ini membutuhkan pengembangan yang terintegrasi dengan konsep pengembangan website perusahaan.

Kartu nama memang bukan sekedar selembar kertas. Kartu nama yang direncanakan dengan baik akan memberikan manfaat besar.

Semoga bermanfaat.

Senin, 21 Juli 2014

Peta Mudik Terasa Semakin Udik

Dulu, peta mudik dibagikan seperti ini.

Mendekati masa mudik Lebaran, biasanya ada sebuah media yang selalu hadir: peta mudik. Tahun lalu, peta mudik masih menjadi media yang menarik banyak sponsor. Tapi tahun ini tidak lagi. Apakah peta mudik tidak menarik lagi?

Peta mudik digital didownload dengan gadget
Peta mudik sejatinya tidak hilang. Peta mudik masih diperlukan. Tetapi peta mudik tidak lagi dibagi-bagikan di pintu tol serta tidak dicetak di koran-koran seperti dulu.

Peta mudik telah berubah platform. Dari semula berformat cetak atau kertas menjadi format digital. Peta mudik menjadi aplikasi multimedia yang interaktif, dengan informasi yang senantiasa bisa diperbarui penyedianya.
Dengan format digital, peta mudik bisa didownload di gadget seperti smartphone, tablet maupun notebook dan netbook. Peta digital bisa dibuka dengan berbagai sistem operasi yang ada pada gadget itu, seperti Windows, Blackberry, Android, dan Java.

Kemajuan media digital memang mencengangkan. Sebab media ini mampu mengakomodasi konten  berformat teks, audio, video dan grafis dalam satu perangkat. Dengan teknologi triple play, sebuah smartphone dan tablet saat ini tak ubahnya tiga perangkat yang menyatu: komputer, telepon dan televisi.

Teknologi informasi yang telah mengubah prilaku masyarakat dalam mengonsumsi media. Dalam industri media yang semakin modern, cetakan peta mudik terasa makin udik.

Semoga bermanfaat.

Company Profile yang Komunikatif



Company profile adalah salah satu alat untuk memperkenalkan perusahaan kepada khalayak atau target audience. Sebagai alat komunikasi, company profile harus dibangun dengan memperhatikan berbagai informasi yang bisa memperlihatkan kekuatan perusahaan secara komprehensif.

Dalam pembuatan company profile, ada empat pesan dasar yang tidak boleh ditinggalkan. Keempat informasi dasar itu adalah:

·   1. Identitas perusahaan
·   2. Apa yang bisa dilakukan perusahaan
·   3. Apa yang sudah dilakukan perusahaan
·   4. Apa yang akan dilakukan perusahaan

Identitas perusahaan menginformasikan nama perusahaan serta visi dan misi perusahaan. Sedangkan apa yang bisa dilakukan perusahaan menginformasikan bidang usaha yang dijalankan.

Apa yang sudah dilakukan perusahaan menginformasikan produk, layanan, inovasi dan pengakuan atau penghargaan yang diterima perusahaan. Adapun apa yang akan dilakukan perusahaan menginformasikan rencana strategis yang sudah dicanangkan.

Setelah pesan ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat konsep kreatif untuk menyampaikan pesan tersebut. Berdasar konsep kreatif tersebut, bisa diketahui apakah pesan bisa diterima dengan mudah oleh target audience atau tidak.

Dengan terus berkembangnya teknologi informasi, company profile harus dibangun agar bisa ditampilkan di semua platform yang ada, baik platform konvensional maupun digital. Pada masa lalu, hampir semua company profile hanya diproduksi dengan platform kertas atau dalam versi cetak. Namun, pada masa sekarang, company versi cetak saja sudah tidak cukup.

Company profile harus juga dibuat dalam beberapa versi lain, seperti versi video dan multimedia interaktif. Versi video untuk melakukan komunikasi satu arah. Sedangkan multimedia interaktif untuk komunikasi dua arah. Misalnya, untuk presentasi.

Secara keseluruhan, company profile sebaiknya mengambil angle ‘’masa depan’’, jangan ‘’masa lalu’’. Sebab, tujuan company profile adalah untuk memperlihatkan kesiapan perusahaan menghadapi persaingan pada masa yang akan mendatang, bukan nostalgia masa lalu.

Untuk memulai produksi company profile, saya menyarankan agar menggunakan perusahaan jasa rumah produksi. Company profile sebaiknya diproduksi secara profesional, karena menyangkut kredibilitas perusahaan Anda.

Selain itu, memproduksi company profile sendiri belum tentu lebih baik hasilnya, belum tentu lebih mudah dipahami audience, belum tentu lebih cepat waktu pengerjaannya dan belum tentu lebih murah biayanya.


Semoga bermanfaat.


Minggu, 20 Juli 2014

Car Free Day Sebagai Media Baru



Sudah enam tahun Pemda DKI Jakarta menerapkan car free day di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Awalnya dua kali sebulan. Kemudian menjadi seminggu sekali.

Setiap hari Minggu pukul 06.00 – 10.00, lebih dari 50 ribu orang beraktivitas di sepanjang Jalan Sudirman. Bundaran Hotel Indonesia menjadi pusat kegiatan mereka selama car free day.

Ukuran keberhasilan dalam berkomunikasi adalah sampainya pesan kepada audience yang tepat. Karena jumlah pengunjungnya ‘’bejibun’’, car free day bisa menjadi media baru untuk mengomunikasikan bisnis Anda.

Coba kita amati lebih detail, siapakah pengunjung car free day selama ini.  Karena tidak tersedia database profil pengunjung, pengamatan bisa dilakukan dengan melihat prilaku mereka di lokasi car free day.

Sebagian besar pengunjung car free day melakukan aktivitas olah raga. Dari jalan santai, lari, senam pagi, sepak bola, bersepeda santai sampai bermain bulu tangkis.

Penggemar sepeda sepertinya cukup dominan. Mereka berasal dari dari sekitar 90 klub. Nama klubnya lucu-lucu. Yang saya ingat salah satunya adalah ‘’Migoreng’’. Kependekan dari ‘’Minggu Goes Bareng’’.

Selain berolahraga, pengunjung car free day ternyata juga doyan berbelanja. Apalagi mereka datang bersama keluarga. Tak heran kalau sepanjang arena car free day penuh dengan pedagang kaki lima.

Berbagai barang bisa ditemukan di sini. Dari makanan rakyat sampai baju distro yang eksklusif. Beberapa perusahaan besar juga memanfaatkan car free day untuk memasarkan produknya, mulai air minum dalam kemasan hingga asuransi jiwa.

Haji Reza Irawan adalah salah seorang pegiat car free day di Jalan Sudirman. Pria Betawi yang akrab dengan panggilan Haji itu sudah enam tahun aktif dalam pengelolaan car free day.

Ketika car free day mulai diperkenalkan Pemda DKI Jakarta tahun 2008, saya masih bekerja di Stasiun JakTV. Haji yang bertugas di departemen off air menjadi wakil JakTV dalam produksi program televisi bertema ‘’Jakarta Bersepeda’’. Program komunitas itu selalu mengambil setting kegiatan klub bersepeda saat car free day.

Berawal dari urusan pekerjaan kahirnya menjadi keterusan. Haji bahkan sampai membuat website yang berisi berbagai informasi praktis dan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui rencana kegiatan car free day.


Bila profil pengunjungnya cocok dengan pasar Anda, car free day bisa menjadi media komunikasi yang perlu direncanakan. Sayang kan, kalau lebih dari 50 ribu orang yang datang tidak digarap sebagai pasar?