Sudah enam tahun Pemda DKI Jakarta menerapkan car free day di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Awalnya dua kali sebulan. Kemudian menjadi seminggu sekali.
Setiap hari Minggu pukul 06.00 – 10.00, lebih dari 50 ribu
orang beraktivitas di sepanjang Jalan Sudirman. Bundaran Hotel Indonesia
menjadi pusat kegiatan mereka selama car free day.
Ukuran keberhasilan dalam berkomunikasi adalah sampainya
pesan kepada audience yang tepat. Karena jumlah pengunjungnya ‘’bejibun’’, car
free day bisa menjadi media baru untuk mengomunikasikan bisnis Anda.
Coba kita amati lebih detail, siapakah pengunjung car free
day selama ini. Karena tidak tersedia
database profil pengunjung, pengamatan bisa dilakukan dengan melihat prilaku
mereka di lokasi car free day.
Sebagian besar pengunjung car free day melakukan aktivitas
olah raga. Dari jalan santai, lari, senam pagi, sepak bola, bersepeda santai sampai
bermain bulu tangkis.
Penggemar sepeda sepertinya cukup dominan. Mereka berasal
dari dari sekitar 90 klub. Nama klubnya lucu-lucu. Yang saya ingat salah
satunya adalah ‘’Migoreng’’. Kependekan dari ‘’Minggu Goes Bareng’’.
Selain berolahraga, pengunjung car free day ternyata juga
doyan berbelanja. Apalagi mereka datang bersama keluarga. Tak heran kalau
sepanjang arena car free day penuh dengan pedagang kaki lima.
Berbagai barang bisa ditemukan di sini. Dari makanan rakyat
sampai baju distro yang eksklusif. Beberapa perusahaan besar juga memanfaatkan
car free day untuk memasarkan produknya, mulai air minum dalam kemasan hingga
asuransi jiwa.
Haji Reza Irawan adalah salah seorang pegiat car free day di
Jalan Sudirman. Pria Betawi yang akrab dengan panggilan Haji itu sudah enam
tahun aktif dalam pengelolaan car free day.
Ketika car free day mulai diperkenalkan Pemda DKI Jakarta
tahun 2008, saya masih bekerja di Stasiun JakTV. Haji yang bertugas di
departemen off air menjadi wakil JakTV dalam produksi program televisi bertema ‘’Jakarta
Bersepeda’’. Program komunitas itu selalu mengambil setting kegiatan klub
bersepeda saat car free day.
Berawal dari urusan pekerjaan kahirnya menjadi keterusan. Haji
bahkan sampai membuat website yang berisi berbagai informasi praktis dan
penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui rencana kegiatan car free day.
Bila profil pengunjungnya cocok dengan pasar Anda, car free
day bisa menjadi media komunikasi yang perlu direncanakan. Sayang kan, kalau
lebih dari 50 ribu orang yang datang tidak digarap sebagai pasar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar